CONTOH LAPORAN PEMBUATAN BAHAN KERAS PRAKARYA
LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BAHAN KERAS
DISUSUN
OLEH :
CRUSSITA WAHYUNING
PUTRI
XI IPS 2 / 08
SMA
NEGERI 1 GODEAN
TAHUN AJARAN 2016-2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga
penyusunan laporan pembuatan kerajinan dari bahan lunak dapat terselesaikan
dengan baik tanpa kendala.
Adapun
penyusunan laporan ini berdasarkan data-data yang diperoleh selama melakukan
praktek pembuatan kerajinan sabun hias. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1.
Tuhan Yang Maha Esa
2.
Orang Tua yang telah mendukung
3.
Ibu Endang Sri P., S.T yang telah
membimbing
Saya
menyadari bahwa dalam penyusan laporan ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan untuk itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Demikian
kata pengantar ini saya buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi diri pribadi dan pembaca
pada umumnya.
Godean, 5 November 2016
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Latar belakang dibuatnya laporan ini
adalah sebagai program pembelajaran, agar siswa dapat mengembangkan kreatifitas, pengalaman
serta wawasan siswa.
Praktek langsung merupakan salah satu bentuk pembelajaran. Dengan adanya praktek langsung ini diharapkan siswa bisa mengalami
peristiwa belajar aktif, serta menambah pengalaman siswa. Dengan dilakukannya
kegiatan ini harapannya hasil belajar siswa akan lebih baik dibandingkan dengan
metode dijelaskan di kelas.
Dalam praktek ini siswa akan melakukan
pembuatan produk dari bahan keras yang diantaranya lampu hias, kemudian siswa
diminta untuk mendiskripsikan hasil pengamatan dan pembuatanya dalam bentuk laporan.
I.2 Tujuan Pembuatan
b.
Memanfaatkan waktu luang untuk
sesuatu yang berguna
c.
Menambah kreatifitas untuk
mengeluarkan ide-ide kreatif
I.3 Manfaat Pembuatan
1.
Tempat
siswa berkreatifitasnya
2.
Menjadikan
siswa lebih aktif
3.
Menambah wawasan siswa tentang proses pembuatan kerajinan dari bahan keras.
BAB II
LANDASAN TEORI
Seni kerajinan atau lebih sering disebut
dengan seni kriya berasal dari kata ‘Kr’ dalam bahasa sansekerta, ‘Kr’ ini
memiliki arti mengerjakan. Dari kata tersebutlah muncul kata karya, kriya dan
juga kerja. Seni kerajinan atau seni kriya ini dianggap sebagai seni yang unik
dan berkualitas tinggi karena didukuni oleh craftmanship yang tinggi. Seni
kerajinan tumbuh atas desakan kebutuhan praktis dengan menggunakan bahan-bahan
yang tersedia berdasarkan pengalaman yang diperoleh disetiap harinya.
Produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu produk kerajinan dan
bahan lunak dan produk kerajinan dan bahan keras. Produk kerajinan dan bahan
keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat
keras.
Macam-Macam Kerajinan dari Bahan Keras
1. Kerajinan
Bahan Keras Alami
Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh
dilingkungan sekitar kita dan kondisi fisiknya keras, seperti kayu, bambu,
batu, rotan dan lain-lain.
2. Kerajinan Bahan Keras Buatan
Bahan keras buatan adalah bahan-bahan yang
diolah menjadi keras sehingga dapat digunakan untuk membuat barang-barang
kerajinan seperti berbagai jenis logam, fiberglass dan lain-lain.
Fungsi Kerajinan Bahan keras yaitu sebagai
berikut :
1. Sebagai benda pakai
Benda pakai adalah karya kerajinan yang
diciptakan mengutamakan fungsinya, unsur keindahannya hanyalah sebagai
pendukung. Contohnya yaitu seperti lemari,meja,kursidll.
2. Sebagai benda hias
Benda hias, adlah karya kerajinan yang di buat
sebagai benda pajangan atau hiasan, jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan
daripada aspek segunaan atau fungsinya. Contohnya yaitu seperti bingkai,kalung,
cicin, gelang, bingkai, patung, dll.
Beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari
bahan keras, antara lain seperti berikut.
a. Teknik
Cor (cetak tuang)
Teknik cor sudah ada ketika kebudayaan perunggu
mulai masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia mulai mengenal teknik pengolahan
perunggu. Terdapat beberapa benda kerajinan dari bahan perunggu seperti
gendering perunggu, kapak, bejana, dan perhiasan.
b. Teknik
Etsa
Kata etsa berasal dari bahasa Belkamu atau
Jerman, yaitu etch yang berarti memakan, berkorosi, atau berkarat,
Kata etching berarti mengetsa. Benda-benda dari logam dapat
dietsa dengan merendam dalam larutan etsa (larutan asam). Untuk melindungi
bagian yang tidak ingin teretsa oleh pengikisan larutan asam ini, seluruh
permukaannya dilapisi dengan bahan penolak asam, yaitu resist (bahan
pelindung). Sementara itu, bagian-bagian yang terpilih untuk dietsa sesuai
dengan desain dibiarkan terbuka dan terkena pengikisan asam. Secara
perlahan-lahan, asam akan melarutkan dan mengikis tempat-tempat yang terbuka
sampai tingkat yang diinginkan sehingga permukaannya turun sampai di bawah
permukan aslinya. Sementara bagian logam yang dilindungi tetap utuh. Beberapa
larutan atau bahan kimia yang secara terpisah dapat menggigit, mencerna, dan
melarutkan logam, sangat bergantung pada jenis logam yang akan dietsa.
Larutan pengetsa ini terdiri atas larutan asam
organik, asam mineral anorganik, atau campuran dari keduanya. Sebagian asam
mempunyai daya kikis yang sangat baik untuk logam-logam tertentu, sedangkan
sebagian asam lain ternyata hanya sedikit atau bahkan tidak mempunyai pengaruh
sama sekali terhadap logam-logam tertentu lainnya.
c. Teknik
Ukir
Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak
Zaman Batu Muda. Pada masa itu, banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti
perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda itu
diberi ukiran bermotif geometris, seperti tumpal, lingkaran, garis, swastika,
zig-zag, dan segitiga. Umumnya ukiran tersebut selain sebagai hiasan juga
mengandung makna simbolis dan religius.
Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran
antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul),
dan ukiran utuh.
d. Teknik
Ukir Tekan
Teknik mengukir tekan adalah teknik membuat
hiasan di atas permukaan pelat logam tipis dengan ketebalan sekitar 0,2 mm
untuk pelat logam kuningan dan pelat logam tembaga sampai dengan 0,4 mm. Alat
yang biasa digunakan untuk ukir tekan ini yaitu dibuat dari bahan tanduk sapi
atau kerbau yang telah dibentuk sesuai kebutuhan ukir tekan. Jika tanduk sulit
didapat, gunakan bambu ataupun kayu. Cara menggunakan alat ukir tekan ini ialah
dengan menekan permukaan benda kerja mengikuti bentuk sesuai motif dari gambar
yang telah ditentukan.
e. Teknik
Bubut
Dalam pekerjaan membubut, diperlukan alat
pemotong yang berfungsi untuk mengiris, menyayat/ menggaruk dan membentuk benda
ialah pahat bubut. Teknik bubut ini akan menghasilkan karya kerajinan yang
simetris, bulat dan rapi. Contoh karya kerajinan dengan teknik bubut adalah
asbak kayu, vas bunga dari kayu, benda-benda mainan.
f. Teknik
Anyam
Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan
dengan cara mengangkat dan menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan
sehingga menjadi suatu karya anyaman. Bahan keras dari karya kerajinan yang
dapat menggunakan teknik anyaman, antara lain: bambu, rotan, dan plastik.
Unsur-unsur yang terdapat di kerajinan bahan
keras yaitu sebagai berikut :
1. Unsur
Estetika
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah
keindahan, Keindahan adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya
seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika
seseorang mncerap objek seni atau dapat pula diphami sebagai sebuah objek yang
memiliki unsur keindahan. Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya
seni memiliki prinsip: Kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan
(balance), dan kntras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan
haru.nyaman,nikmat,bahagia,agung,ataupun rasa senang.
2. Unsur
Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan
dengan aspek fungsi atau kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan
adalah sebagai berikut:
1. Keamanan (security) yaitu
jaminan tenang keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
2. Kenyamanan(comfortable)
yaitu kenyaman apabila produk kerajinan tersebut digunakan.
3. Keluwesan(flexibility),yaitu keluwesan
penggunaan.
Produk kerajinan sangat beraneka ragam. Berikut
ini contoh produk kerajinan dari bahan keras.
a. Kerajinan
Logam
Kerajinan logam menggunakan bahan logam seperti
besi, perunggu, emas, perak, dan lain-lain. Teknik yang digunakan biasanya
menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Bahan logam banyak dibuat sebagai perhiasan atau aksesoris, kemudian berkembang
pula sebagai benda hias dan benda fungsional lainnya, seperti: gelas, kap
lampu, perhiasan, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraan.
Logam memiliki sifat keras, sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang
tidak mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/ pemanasan dan tempa.
b. Kerajinan
Kayu
Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang
sebagian besar wilayahnya diisi oleh lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar
di banyak tempat di Indonesia tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi para
perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan
bahan dan kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir. Kerajinan
ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan utamanya.
Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan
lain-lain.
c. Kerajinan
Bambu
Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan
yang bernilal estetis dan ekonomi tinggi. Sejak ratusan tahun lalu, orang
Indonesia telah menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan, mulai dan yang
paling sederhana sampai yang rumit. Sampal saat mi, bambu masih digunakan untuk
keperluan tersebut. Bahkan saat mi, produk kerajinan bambu tampil dengan desain
Iebih menarik dan artistik. Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan bahan
alam dan bambu adalah teknik anyaman dan teknik tempel atau sambung. Anyaman
Indonesia sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang
menarik. Berikut contoh kerajinan dan bambu.
d. Kerajinan
Rotan
Rotan merupakan hasil kekayaan alam yang sangat
besar di Indonesia. Pulau yang paling banyak menghasilkan rotan adalah Kalimantan.
Tumbuhan rotan bersifat kuat dan lentur sehingga sangat cocok sebagai benda
kerajinan dengan teknik anyaman. Contoh produk kerajinan dan bahan rotan banyak
digunakan pada meja kursi, almari, tempat makanan, dan lain-lain.
e. Kerajinan
Batu
Indonesia sangat kaya dengan bebatuan, jenisnya
beraneka ragam. Daerah Kalimantan merupakan penghasil batu warna yang dinilai
sangat unik. Banyak daerah di Indonesia menjadikan bebatuan warna sebagai
produk kerajinan seperti: aksesoris pelengkap busana, juga sebagai penghias
benda.Batu hitam yang keras dan batu padas berwarna putih/cokelat yang lunak
banyak dimanfaatkan untuk produk kerajinan. Teknik pengolahan untuk batu hitam
dan batu padas banyak menggunakan teknik pahat dan teknik ukir. Kerajinan batu
banyak digunakan untuk hiasan interior dan eksterior.
f. Kerajinan
Kaca Serat (Fiberglass)
Kaca serat (fiberglass) adalah serat gelas
berupa kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis. Serat mi dapat dipintal
menjadi benang atau ditenun menjadi kain, kondisi sudah siap pakai. Kemudian,
diresapi dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi. OIeh
sebab, itu fiberglass biasa digunakan sebagai badan mobil dan bangunan.
Kerajinan fiberglass membutuhkan beberapa
campuran dalam proses pembuatannya. Campuran fiberglass terdiri atas cairan
resin (mmnyak resin bahan dasarnya minyak bumi dan residu), katalis, met atau
serat fiber, polish atau sabun krim silicon untuk membuat cetakan, serta talk
untuk memekatkan warna. Proses pembuatan perlu perbandingan agar memperoleh
hasil yang baik. Jika zat cair (resin dan katalis) dicampur, akan bereaksi dan
cair berubah menjadi padat dan keras, serta berwarna bening mengilap.
BAB III
PEMBAHASAN
Kerajinan : Lampu Hias
Fungsi : Benda Hias
Jenis : Kerajinan
Kayu
Proses
pembuatan kerajinan dari bahan lunak sabun
III.1 Alat
a.
Cutter
b.
Lem G
c.
Vernis
d.
Kuas
III.2 Bahan
1.
Stick Es Krim
2.
Kabel
3.
Fitting
4.
Lampu
5.
Jek
III.3 K 3
1.
Sarung
tangan
2.
Masker
III.4 Langkah Pembuatan
1.
Siapkan bahan dan alat
2.
Tempel stik es krim menjadi
persegi
3.
Setelah di tempel, kemudian di
susun membentuk segi enam
4.
Ketinggian lampu bisa sesuai
selera, jadi susun stik es krim sesuai selera
5.
Setelah selesai disusun, kabel dan
fitting dipasang
6.
Setelah itu lampu hias dilapisi
dengan vernis
7.
Setelah vernis kering, lampu hias
tersebut dipasang lampu
III.5 Hasil Karya
Kerajinan
tangan dari bahan keras yang berupa stik es krim dapat menghasilkan kerajinan yang
dapat digunakan sebagai benda hias serta menghiasi rumah kita dan bernilai ekonomi
tinggi. Selain itu, lebih
bervariasi bentuknya dan lebih menarik. Produk lampu hias
tersebut juga dapat menjadi sumber penghasilan jika benar benar ditekuni dan dimanfaatkan dengan baik.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Dari proses pembuatan kerajinan dari stik
es krim di atas, dapat disimpulkan bahwa stik es krim dapat dibuat menjadi
berbagai kerajinan yang dapat bermanfaat.
IV.2 Hambatan
1.
Kurangnya pengalaman
2.
Kurangnya ketrampilan dan kreativitas
siswa
3.
Kurang mampu dalam memerapkan teori
dan praktek
4.
Peralatan yang digunakan kurang
memadai sehingga hasil tidak maksimal
IV.3 Saran
Disarankan untuk :
a.
Lakukanlah
proses tersebut dengan hati hati.
b.
Mengukur
dengan baik dan tepat
c.
Menggunakan
alat pengaman dengan baik dan benar.
d.
Berhati-hati dalam menggunakan
alat yang tajam.
e.
Jangan
takut untuk berkreasi
Comments
Post a Comment